logo rakata

Minggu, 19 September 2010

panduan quick count

PADUAN MATERI QUICK COUNT

1. Pengertian QC

Quick count adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum, yang datanya diperoleh dari sampel di lapangan. Berbeda dengan poling, sampel tidak diperoleh dari para responden yang ditanyai satu per satu, melainkan... diperoleh dari hasil rekap resmi di lapangan.

Quick count adalah perhitungan secara cepat hasil pemilihan umum ( atau pemilihan kepala daerah) dengan menggunakan TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) sebagai sampel. Dengan quick count, hasil perhitungan suara bisa diketahui dua sampai tiga jam setelah perhitungan suara di TPS ditutup. Kecepatan ini bisa didapat karena dalam quick count kita tidak menghitung suara dari semua TPS, cukup dengan sampel TPS saja. Inilah salah satu sumbangan penting dunia ilmu pengetahuan, terutama statistik dalam politik. Jika penarikan sampel dilakukan dengan benar, prosedur pencatatan dilakukan dengan tepat, meski hanya memakai sampel TPS, hasil quick count akan sama dengan hasil Pemilu / Pilkada.

.

2. Kegunaan QC

Quick count semula dipakai untuk mengatasi kelemahan perhitungan suara yang berlangsung lama. Padahal kecepatan dan kepastian hasil siapa yang menang dalam Pemilu atau Pilkada penting diketahui secepat mungkin oleh publik. KPU / KPUD barangkali akan mengumumkan hasil Pemilu / Pilkada beberapa hari atau bahkan beberapa minggu kemudian. Selama proses itu, tensi politik akan terus tinggi. Quick count berguna untuk mendinginkan tensi politik itu agar publik bisa mulai kehidupan sehari-hari kembali. Hasil quick count tentulah akan punya dampak politik besar. Politisi, kandidat, media hingga masyarakat umum akan menunggu hasil quick count. Karena itu, quick count harus dilakukan dengan benar. Jika quick count dilakukan secara salah, dengan metodologi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, quick count justru bisa menimbulkan ”masalah” baru. Hasil quick count bisa jadi akan menjadi kontroversi yang tidak berkesudahan siapa pemenang Pemilu / Pilkada.

Kenapa Quick Count lebih Cepat dari KPU : Jawabannya sederhana KPU melakukan penghitungan secara menyeluruh sedangkan metode Quick Count mengambil data secara acak. Ibarat mencicipi makanan KPU mencicipi semua hidangan baru bisa memutuskan enak atau tidak sedangkan Quick Count cukup mencicipi satu sendok saja per porsi, tentu saja lebih cepat.

3. Penentuan Sampel

Pengertian sampel dan populasi

Populasi adalah keseluruhan induvidu yang ada dalam obyek penelitian. Menurut Andi Supagat, Populasi adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian atau penelaahan dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama. Populasi ada dua yaitu populasi terhingga dan populasi tak terhingga. Populasi terhinga adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan sebagai bahan kajian penelitian yang jumlahnya tertentu. Sedangkan populsi tak terhingga adalah sekumpulan obyek yang akan diteliti berjumlah terhingga banyaknya

Sampel adalah contoh, monster, representan atau wakil dari suatu populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, sampel ialah bagian dari populasi. Jadi yang dimaksud dengan sampel adalah jumlah obyek penelitian yang tidak diambil seluruhnya tetapi hanya sebagian saja atau yang dapat mewakili seluruh populasi tersebut.

Metode Sampel yang digunakan dalam QC ini yaitu Strata random sampling dan general random sampling . Strata random sampling adalah unit analisis dipilih mewakili strata populasi atau berdasarkan tingkatan kelas tertentu, misalnya tingkat provinsi, kabupaten/ kota dan kecamatan. General random sampling yaitu unit analisis dipilih secara acak dari sebuah populasi.misalnya pemilihan sampel di tingkat kelurahan dan TPS.

4. Teknik Penarikan Sampel

Menentukan X, Y dan Z

Keterangan :

Untuk quick count

P = probabilitas/peluang.

Contoh 1 :

Hitunglah jumlah sampel yang harus diambil untuk suatu penelitian mengenai pemilihan Umum Bupati, jika diketahui jumlah populasinya 500.000, tingkat kebenaran 99% dan tingkat kesalahan 0,5%?

Jawab :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :

Jadi jumlah sampel yang harus diteliti dalam penelitian tersebut adalah 60.000

Responden yang akan diteliti terdapat dalam unit TPS,sehingga jumlah TPS yang harus diamati merupakan hasil bagi antara jumlah sampel yang harus diteliti dengan jumlah pemilih yang hadir dan memilih dalam unit TPS tersebut.

Dari hasil perhitungan contoh diatas didapat jumlah sampel 60.000, apabila diasumsikan jumlah pemilih yang hadir dan memilih per unit TPS adalah 400 pemilih, sehingga jumlah unit TPSnya adalah :

TPS

Jika dalam penelitian ini kita ambil disuatu daerah yang terdiri dari 13 kecamatan maka pembagiannya sebagai berikut :

NO


KECAMATAN


JUMLAH PENDUDUK


JUMLAH TPS

1


A


37347


9

2


B


64075


16

3


C


41688


10

4


D


63174


16

5


E


50284


13

6


F


52273


13

7


G


41299


10

8


H


42766


11

9


I


73139


18

10


J


22167


5

11


K


25156


6

12


L


46829


12

13


M


42528


11

JUMLAH


602725


150

Contoh 2 :

Hitunglah jumlah sampel yang harus diambil untuk suatu penelitian mengenai pemilihan Umum Bupati, jika diketahui jumlah populasinya 1.000.000, tingkat kebenaran 99% dan tingkat kesalahan 0,5%?

Jawab :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :

Jadi jumlah sampel yang harus diteliti dalam penelitian tersebut adalah 60.000

Responden yang akan diteliti terdapat dalam unit TPS,sehingga jumlah TPS yang harus diamati merupakan hasil bagi antara jumlah sampel yang harus diteliti dengan jumlah pemilih yang hadir dan memilih dalam unit TPS tersebut.

Dari hasil perhitungan contoh diatas didapat jumlah sampel 60.000, apabila diasumsikan jumlah pemilih yang hadir dan memilih per unit TPS adalah 400 pemilih, sehingga jumlah unit TPSnya adalah :

TPS

Keterangan :

Dari kedua soal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk suatu daerah antara 1.000.000 dan 500.000, jumlah sampel yang akan kita ambil selisihnya hanya sedikit. Jadi dapat disimpulkan bahwa berapa pun jumlah penduduknya, sampel yang akan kita ambil pasti sama dengan syarat margin of eror dan confidence level harus sama sehingga jumlah penduduk tidak mempengaruhi jumlah sampel yang akan kita ambil.

5. Tabel Acak

Pengetian Dan Cara Membaca Tabel Acak.

Tabel acak adalah tabel yang berisikan angka angka tersusun secara acak dengan memiliki batasan batasan yang ditentukan oleh pembuat tabel acak, batasannya dapat dibuat ratusan, ribuan, hingga puluh ribuan dsb. Tabel acak ini dapat dibuat dari microsoft exel dengan sistem random. Cara membaca tabel acak yaitu dari kiri ke kanan perbaris sesuai dengan batasan yang kita ingin ambil untuk sampel.

Hal-hal yang harus dipersiapkan :

Alat dan Bahan :

· Buku Tulis

· Pena/ Pensil

· DPT(Daftar Pemilih Tetap)

· LAPTOP

· Tabel Acak

6. Membuat Kesimpulan Hasil Quick Count Competition Dan Presentasinya

Setelah sampel diambil, data telah didapat maka data tersebut disimpulkan sesuai dengan hasil QC, kemudian menentukan urutan setiap kandidat, ketepatan selisih antara QC dengan data hasil KPU dan kecepatan waktu.

7. Peraturan Penilaian Dalam QCC :

Pemenang ditentukan oleh juri berdasarkan beberapa aspek berikut :

1. Peserta dapat mengurutkan kedudukan para kandidat secara tepat sesuai dengan hasil Dewan Juri. Peserta yang tidak dapat mengurutkan kedudukan para kandidat secara tepat dinyatakan GAGAL / KALAH.

2. Peserta dapat menentukan selisih dari jumlah selisih antara hasil QC dengan Dewan Juri. Peserta yang memiliki tingkat selisih yang lebih kecil dari peserta lain dinyatakan menang. Peserta yang memiliki tingkat selisih yang lebih besar dari peserta lain dinyatakan GAGAL/ KALAH.

3. Jika masih terdapat peserta yang imbang dari no 1 dan 2, maka penilaian terakhir yaitu kecepatan dalam QC. Peserta yang berhasil menyimpulkan hasil QC-nya dengan cepat dan tepat dinyatakan MENANG.

4. jika terdapat kecurangan atau hal hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang dilakukan peserta. Maka peserta tersebut dinyatakan TERDISKUASLIFIKASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar