logo rakata

Senin, 11 Oktober 2010

RAKATA INSTITUTE : RISET QUICK COUNT PEMILUKADA KOTA DEPOK



Masyrakat Kota Depok yang ingin mengetahui hasil sementara perhitungan suara tercepat (Quick count) pada Pemilukada Kota Depok, Sabtu 16 Oktober 2010 dapat mengaksesnya melalui Rakata Institute. Walau tidak seperti perhitungan global KPU, tetapi Quick count dapat memastikan siapa yang memperoleh suara terbanyak tersebut.

“ Siapa pemenangnya sudah dapat diketahui pada 1-2 jam dari hasil penghitungan terakhir suara yang di kirim dari TPS-TPS sample yang di tunjuk sebagai Quick count “ beber Koordinator Riset Rakata Institute Wilayah Jabodetabek dan Banten Denni Hermawan R kepada press3G di Kantor KPU Depok, Senin (4/10).

Pada jam 3 sore 90 % hasil itu sudah dapat diketahui, lanjut Denni, selebihnya adalah untuk kerusakan atau Human eror. Tetapi dengan catatan, penghitungan itu setelah sekitar jam 1-2 di tutupnya penhitungan suara tersebut di seluruh TPS-TPS.

Denni yang pernah Riset Quick count di Lampung dan Kalimantan itu menambahkan, tidak semua hasil penghitungan suara di TPS itu masuk pada tim risetnya. Quick count hanya mengambil dari beberapa puluh TPS sample saja. Dan globalnya tetap ada pada penghitungan suara di KPU. Depok, press3G
lanjutkan bro..

Pilkada Depok


Depok *Mantan bakal calon wakil wali kota Depok, PDIP, Ali Fahmi Al-Habsyi mengatakan pilkada Depok gagal memunculkan figur baru, karena elit politisi muda masih tidak percaya diri merumuskan gerbong baru yang ditawarkan kepada masyarakat Depok."Saya membaca romantisme pertarungan tahun 2005 akan terulang lagi dalam pilkada ini. Figur lama pilkada 2005 akan kembali "menjajal hoki-nya" sebagai wali kota dalam pilkada sekarang," kata Ali Fahmi, di Depok, Minggu.

Keempat pasangan tersebut yang telah resmi mendaftar ke KPU Kota Depok adalah Yuyun Wira Saputra-Pradi Supriatna (Yudistira), Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat, Badrul Kamal-Supriyanto (BK-Pri) dan Nurmahmudi Ismail-Idris Abdul Shomad (Nur Berkhidmad).

Ia mengatakan jika mengunakan bahasa Bung Karno tahun 60-an Nefo and old nefo yang menampilkan citra new fashion (selera baru) ditengah-tengah tawaran munculnya kandidat old fashion (selera lama).

"Yang dibutuhkan PDI-P sekarang bukan sekedar rekemondasi, tapi kebersamaan dan soliditas yang memunculkan militansi untuk mencapai kemenangan," katanya.

Ali Fahmi mengatakan dirinya dipanggil DPP PDIP untuk memberikan analisa-analisa peta kekuatan di Depok berdasarkan demografi politik.

Menurut dia, masyarakat Depok 60 persen merupakan penglaju (berangkat pagi pulang malam) dan banyaknya migrasi pasangan-pasangan muda pemilih "berpendidikan" yang tinggal di perumahan-perumahan Depok 5 tahun terakhir.

Kedua, realitas di Depok munculnya "titik didih" Golkar dan Demokrat, dan PDI-P yang tercerai-berai. Ketiga, pertarungan pilkada terfokus pada 3 (tiga) kutub Old Fashion yang tampil kembali, maka menjaga soliditas diperlukan adanya "operasi by pass" untuk menurunkan "titik didih".

"Yang menarik bagi pemilih adalah menggabungkan figure dan koalisi kekuatan partai tengah parlemen menjadi kekuatan sigfinikan," jelasnya.

Untuk itu kata Ali Fahmi atas pertimbangan keluarga dan demi kebesaran partai minggu lalu secara resmi saya memutuskan mundur sebagai bakal calon wakil wali kota Depok dari PDIP Perjuangan, sejak minggu lalu.

"Mudurnya saya untuk memberi ruang yang luas bagi para kandidat balon wali kota dan wakil wali kota untuk melakukan analisa diri dan politik lebih jernih, akselerasi, kompromi dan komunikasi," katanya.

Dikatakannya setelah mundurnya saya, DPP menunggu kompromi-kompromi para kandidit tersebut. Tapi semua tergantung dari kemauan, kemampuan, dan jam terbang para balon dalam membaca situasi realita, menganalisa kekuatan dan bermanuver politik.

"Saya pribadi memutuskan kembali ke-'laptop' dalam keseharian saya sebagai analis saham dan investasi untuk beberapa lembaga keuangan," kata mantan caleg nomor 1 DPR RI tersebut.

Ia mengharapkan gaya berpolitik "tiang listrik" tidak digunakan, mereka harus luwes dan dapat membedakan lawan taktis atau strategis dan "teman taktis-strategis" baik dalam level mendapatkan rekomendasi maupun dalam level pertarungan di pilkada Oktober," katanya.info : antara news
lanjutkan bro..

Senin, 04 Oktober 2010

Hasil Pleno Rekapitulasi Pilkada Lampung Tengah


Hasil Pleno Rekapitulasi Pilkada Lampung Tengah : Dari hasil pleno rekapitulasi di Kantor KPU Lampung Tengah Rabu (18-8), pasangan A. Pairin-Mustafa dan Musa Ahmad-Suwidyo ditetapkan sebagai pemenang pertama dan kedua, dan maju ke putaran kedua. Pasangan A. Pairin-Mustafa mengumpulkan 154.860 suara (26,83%) dari 858.562 suara yang diperebutkan, sedangkan Musa Ahmad-Suwidyo mendapat 126.123 suara (21,85%). (Data lengkap lihat tabel).

Hasil rekapitulasi itu tidak jauh berbeda dengan perhitungan cepat quick count. Berdasarkan hitung cepat Rakata Institute sebelumnya, pasangan Pairin-Mustafa (nomor urut 6) meraih 25,62%. Pasangan Musa Ahmad-Suwidyo (nomor urut 7) meraih 22,91%.

Pasangan Pairin-Mustafa dinyatakan unggul di tujuh kecamatan, yakni Seputihraman, Putrarumbia, Bandarsurabaya, Bumiratunuban, Bangunrejo, Kalirejo, dan Padangratu. Pasangan Musa Ahmad-Suwidyo unggul di Seputihbanyak, Way Seputih, Buminabung, Rumbia, dan Seputihsurabaya.

Sedangkan pasangan Hery Suliyanto-Syamsir Firdaus unggul di empat kecamatan: Gunungsugih, Punggur, Buminabung, dan Trimurjo. Sementara pasangan Yurida-Mufti Salim unggul di Kotagajah, Bekri, dan Sendangagung.

Tidak ada protes dari para saksi. Saksi pasangan Musa-Suwidyo, Mujiyo, dan saksi pasangan Pairin-Mustafa, Liza Harisni, menyatakan menerima hasil rekapitulasi tersebut. Ketua KPU Lampung Tengah Hendra Fadilah kemudian menetapkan kedua pasangan itu untuk maju pada putaran kedua.

Hendra mengatakan sesuai dengan saran KPU Lampung, pemungutan suara putaran kedua diundur dari jadwal semula. "Sesuai saran KPU Provinsi, pemungutan suara diundur jadi tanggal 29 September 2010. Sebelumnya, kami menetapkan tanggal 24 September," kata Hendra.

Meski ditetapkan, Hendra mengatakan pihaknya masih menunggu kemungkinan gugatan. "Soal gugatan kami tetap menunggu tiga hari, baru bisa bilang ada atau tidaknya calon yang menggugat ke MK. Kalau kesiapan logistik untuk putaran kedua waktunya masih cukup, bahkan kalau itu digelar 24 September. Setelah diundur lebih banyak waktu lagi," kata dia.

Dari rekapitulasi tersebut, tingkat partisipasi penduduk yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) yakni 858.562 orang berjumlah 586.553 orang atau 68,32%, sedangkan yang tidak memilih 272.009 atau 31,68%. Dari jumlah yang menggunakan haknya, 9.736 atau 1,66% di antaranya dinyatakan tidak sah.
lanjutkan bro..