logo rakata

Rabu, 29 September 2010

HASIL QUICK COUNT PILKADA LAMPUNG TENGAH PUTARAN KE 2



HASIL PERHITUNGAN CEPAT (QUICK COUNT)
PEMILIHAN KEPALA DAERAH-WAKIL KEPALA DAERAH LAMPUNG TENGAH 2010
RAKATA INSTITUTE, 29 SEPTEMBER 2010


Quick Count dilaksanakan dengan memilih 70 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap kecamatan yang ada di Lampung Tengah.... Sampel TPS dipilih dengan menggunakan metode statified random sampling.

No. Sebaran Sampel TPS untuk Quick Count
Kecamatan Jumlah Pemilih Jumlah TPS Terpilih
1 Gunung Sugih 42.102 3
2 Kota Gajah 24.201 2
3 Punggur 26.741 2
4 Seputih Banyak 31.338 3
5 Seputih Raman 34.744 3
6 Way Seputih 12.987 1
7 Bandar Mataram 51.916 4
8 Bandar Surabaya 23.717 2
9 Bumi Nabung 22.258 2
10 Rumbia 24.228 2
11 Seputih Surabaya 33.235 3
12 Putra Rumbia 12.846 1
13 Bangun Rejo 42.164 3
14 Bekri 19.015 1
15 Bumi Ratu Nuban 20.651 2
16 Kalirejo 46.680 4
17 Trimurjo 37.236 3
18 Sendang Agung 26.061 2
19 Anak Tuha 25.470 2
20 Padang Ratu 36.043 3
21 Pubian 30.350 2
22 Selagai Lingga 24.019 2
23 Anak Ratu Aji 11.348 1
24 Seputih Agung 33.540 3
25 Seputih Mataram 35.174 3
26 Terusan Nunyai 31.397 3
27 Terbanggi Besar 73.295 6
28 Way Pengubuan 25.806 2
TOTAL 858.562 70

Diperkirakan toleransi kesalahan (margin of error) pada Quick Count ini sekitar plus minus 3% pada tingkat kepercayaan 99%. Adanya efek cluster, perbedaan jumlah pemilih dari masing-masing TPS, dan variasi angka partisipasi memungkinkan tingkat kesalahan menjadi lebih besar. Artinya perolehan suara kandidat dari hasil perhitungan cepat ini bisa bergeser ke atas atau ke bawah sekitar 3%.

Berikut hasil akhir perhitungan cepat yang dilakukan oleh Rakata Institute berdasarkan 70 TPS yang diamati (Posisi data masuk pada pukul 16.00 WIB adalah 98,57%):
No. Urut Nama Pasangan Hasil Quick Count
6 Pairin–Mustafa 53.12%
7 Musa–Suwidyo 46,88%

Hasil perhitungan cepat di atas menunjukkan bahwa pasangan Pairin-Mustafa unggul atas pasangan Musa-Suwidyo karena selisih antar-kedua pasangan lebih dari 6% maka diprediksi pasangan Pairin-Mustafa akan memenangkan Pilkada Lampung Tengah putaran kedua ini.

Berdasarkan zona, kekuatan kandidat digambarkan sebagai berikut :
ZONA Persentase Suara Pasangan Kandidat
Pairin-Mustafa Musa-Suwidyo
I 54,05 45,95
II 54,97 45,03
III 53,62 46,38
IV 52,73 47,27
V 50,99 49,01
Total 53,12 46,88
Keterangan :
Zona I : Gunung Sugih, Kota Gajah, Punggur, Seputih Raman, Seputih Banyak dan Way Seputih.
Zona II : Bandar Mataram, Bandar Surabaya, Bumi Nabung, Rumbia, Seputih Surabaya, Putra Rumbia
Zona III : Bangun Rejo, Bekri, Bumi Ratu Nuban, Kalirejo, Trimurjo dan Sendang Agung.
Zona IV : Anak Tuha, Padang Ratu, Pubian, Selagai Lingga, dan Anak Ratu Aji.
Zona V : Seputih Agung, Seputih Mataram, Terusan Nunyai, Terbanggi Besar dan Way Pengubuan

Tingkat partisipasi pemilih (voter’s turn out) dalam Pilkada Lampung Tengah Tahun 2010 putaran kedua sebesar 67,44%.

RAKATA INSTITUTE,


Iman Subasman, S.Si.
Direktur Eksekutif
lanjutkan bro..

Jumat, 24 September 2010

DIGITALISASI

Devisi Digitalisasi yaitu salah satu devisi yang ada pada lembaga survey Rakata Institute, devisi digitalisasi bekerja memberikan pelayanan jasa dibidang digital kepada para konsumen secara profesional.

Program kerja devisi digitalisasi secara intern yaitu :
• Pembuatan website resmi Rakata Institute.
Anggaran dana yang dibutuhkan :
1. Pembelian domain Rp.-
2. Beban pertahun Rp.-
3. Editorial ( team editing ) Rp.-
• Mempublikasikan hasil survey yang dikerjakan oleh devisi devisi lain.
• Menawarkan jasa survey devisi digitalisasi dan devisi yang lain melalui website Rakata Institute dan sub domain rakata institute.


Program kerja devisi digitalisai secara eksternal yaitu :
1. Quick Scanning
A. Latar Belakang
Kemajuan informasi dan teknologi turut mempengaruhi perkembangan infrastruktur dalam dunia pendidikan dan dunia perekonomian. Teknologi dalam bidang pendidikan dan ekonomi mengalami modernisasi, komputerisasi, hingga digitalisasi. Semua itu dimaksudkan untuk memudahkan akses terhadap sumber-sumber pustaka dan informasi, baik primer maupun sekunder, tanpa meninggalkan prinsip akurasi. Optimalisasi Transformasi pendidikan melalui teknologi sangat penting sehingga seseorang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dengan efektif yang dapat memberikan kontribusi efisiensi biaya, tenaga dan waktu.tetapi masih banyak terdapat sekolah dan universitas negeri maupun swasta yang tidak menggunakan media digital secara optimal dalam kegiatan pendidikannya.

B. Tujuan Quick Scanning
Quick scanning merupakan jasa optical digital yang membantu konsumen baik kalangan pendidikan seperti sekolah negeri/swasta dan universitas negeri/swasta maupun kalangan non pendidikan dalam mengkoreksi hasil kegiatan seleksi pegawai, ujian maupun seleksi masuk sekolah atau universitas dengan cepat, sehingga menghemat waktu dan tenaga.

C. Sasaran
Quick scanning memiliki sasaran konsumen :
1. Bidang pendidikan :
• sekolah negeri/ swasta
• universitas dan institut negeri/swasta
2. Bidang non pendidikan :
• Perusahaan negeri/swasta

D. Anggaran dan biaya konsumen.
1. Anggaran
Anggaran yang diperlukan yaitu berupa :
• Pengadaan alat scanning sebesar Rp.30.000.000,-
• Perawatan dan service sebesar Rp.500.000,-

2. Biaya konsumen
Biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen :
• Bidang pendidikan :
1. Sekolah negeri/swasta Rp. 5.000.000,-
2. Universitas negeri/swasta Rp. 5.500.000,-
• Bidang non pendidikan :
1. Perusahaan swasta Rp. 6.000.000,-
2. Perusahaan negeri Rp. 5.500.000,-


2. Penerbitan Majalah Survey
A. Latar Belakang.
Dalam perkembangan globalisasi yang semakin maju, masyarakat dituntut untuk dapat lebih cepat mengakes berbagai macam informasi dan kejadian yang terjadi. Kebutuhan masyarakat akan informasi mendapatkan respon positif dari kalangan pers dan media massa baik cetak maupun elektronik untuk dapat memenuhinya. Semakin tingginya persaingan produk-produk yang diberikan pihak produsen kepada konsumen membuat para produsen bekerja keras untuk mendapatkan konsumen yang banyak dan memberikan produk-produk yang berkulitas tinggi. Oleh karena itu, devisi Digitalisasi memberikan solusi yang terbaik, yaitu menerbitkan majalah survey.

B. Tujuan penerbitan majalah survey.
Majalah Survey merupakan media cetak yang membantu memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak perusahaan untuk mengetahui perkembangan produk-produk ataupun jasa yang berada pada kondisi terkini.

C. Sasaran majalah survey
Sasaran Majalah survey yaitu :
1. Input
Perusahan-perusahan produksi ataupun jasa yang ingin produk dan jasanya disurvey.
2. Output
Masyarakat luas yang ingin mendapatkan informasi tentang produk dan jasa yang terbaik.
D.Anggaran dan biaya konsumen.
1. Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk menerbitkan majalah yaitu :
a. Percetakan Rp. 5.000.000,-
b. Editing Rp. 1.000.000,-
2.Biaya konsumen
Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen yaitu Rp. 25.000,- ( harga majalah survey ).

3.Webmaster dan hosting.
A. Latar Belakang.
Semakin besarnya persaingan yang terjadi pada era globalisasi, masyarakat menginginkan informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Pangsa pasar yang semakin ketat ini membuat perusahaan-perusahaan bekerja keras untuk merebut konsumen dengan memberikan tawaran-tawaran produk berkualitas dengan tampilan digital yang menarik, selain itu juga mempermudah para konsumen untuk mengakses produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

B. Tujuan webmaster dan hosting.
• Memberikan pelayanan berupan pembuatan website dan hosting.
• Memberikan pelayanan pembuatan database.

C. Sasaran.
Sasaran utama webmaster dan hosting yaitu perusahaan produk dan jasa. Dan sasaran sekunder webmaster dan hosting serta database yaitu instansi-instansi swasta maupun negeri.

D.Anggaran dan biaya
1. perusahaan : Rp. 1.000.000,-
2. instansi : Rp. 800.000,-
lanjutkan bro..

Selasa, 21 September 2010


SURAT KABAR DAN STASIUN TV LOKAL TERPOPULER DI LAMPUNG 2010

Dalam perkembangan globalisasi yang semakin maju, masyarakat dituntut untuk dapat lebih cepat mengakes berbagai macam informasi dan kejadian yang terjadi. Kebutuhan masyarakat akan informasi mendapatkan respon positif dari kalangan pers dan media massa baik cetak maupun elektronik untuk dapat memenuhinya.
Dari hasil survey Rakata Institute yang dilakukan 3 bulan terakhir ini pada 5 kabupaten/kota di lampung yaitu; Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Pesawaran, yang dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling pada tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan (Margin of Eror) diperkirakan ±5% dengan melibatkan 2400 responden menemukan hasil bahwa untuk surat kabar harian yang paling populer dan paling sering dibaca masyarakat adalah Lampung Post.
Lampung Post mendapatkan persentase peminat terbesar dengan nilai 7,60%. Di urutan kedua Radar Lampung dengan persentase 7,37% , sedangkan peringkat ketiga ditempati Tribun Lampung yang merupakan surat kabar anyar di Lampung dengan nilai persentase 6,73%. Beberapa surat kabar yang memperoleh persentase kecil kemungkinan mengalami masalah pada hal distribusi dan pengembangan. Persentase kumulatif peminat dan pembaca surat kabar tertinggi terdapat pada masyarakat kota bandar lampung dengan Tribun Lampung sebagai surat kabar yang terpopuler di kalangan masyarakat Kota Bandar Lampung.

Dari hasil survei tersebut juga diketahui peranan konsumen dalam memilih surat kabar yang sesuai. Kebanyakan konsumen (responden) menitik beratkan pilihan surat kabar pada kualitas isi berita. Dari data tersebut responden yang memilih berdasarkan kualitas berita 56 %, selanjutnya masyarakat memilih soal mudah diperoleh persentase 17%, urutan ketiga bermerek (tekenal) 12%, masalah harga menempati urutan ke-empat dengan persentase 9%, tampilan menarik menempati juru kunci dengan persentase 6%.


Sementara untuk Stasiun Televisi Lokal terpopuler adalah Lampung TV (LTV) dengan nilai persentase 16,56%. LTV dengan acara cekal sebagai acara terfavorit dapat memikat masyarakat untuk lebih memilih chanel LTV. Di urutan kedua ada Tegar TV dengan nilai persentase 3,84%, di iringi secara berurutan TVRI Lampung dan Siger TV dengan persentase masing-masing 3,18% dan 2,29%, sebagai stasiun televisi baru Radar TV telah dapat bersaing dengan sasiun TV lain dengan nilai persentase 0,17%.


Tak lain halnya dengan surat kabar masyarakat Bandar Lampung lebih cenderung mendiominasi dalam hal menyaksikan siaran televisi, bukan hanya karena mudah dalam mengakses tapi juga masyarakat lebih sadar akan perlunya suatu informasi.
Kecenderungan masyarakat memilih menonton LTV karena acara yang disajikan menarik menurut versi responden dengan persentase 57%, selain itu jangkaun penyiaran yang relatif luas juga merupakan faktor yang mengebabkan LTV dikenal masyarakat luas dan niali persentasenya 33%.
TV lokal Swasta pertama di Lampung merupakan daya pikat tersendiri yang membuat LTV ditonton masyarakat dengan persentase 7%, ragam acara yang disajikan merupakan faktor kecil masyarakat menyaksikan LTV hanya 2,43%, serta jawaban lain sebesar 0,57%
lanjutkan bro..

profile RAKATA INSTITUTE

Profile Rakata Institute
 Rakata Institute adalah lembaga survei lokal terbaik yang mampu bersaing dengan lembaga survei tingkat nasional dan telah terakreditasi KPU Provinsi Lampung.
 Rakata Institute didirikan oleh Eko Kuswanto, M.Si pada... tanggal 8 Agustus 2008. Alamat Kantor: Jl. Sentot Alibasa no. 33 A/1 Sukarame, Bandar Lampung 35131

VISI DAN MISI
 VISI Rakata Institute adalah berjuang menjadi lembaga riset publik terdepan di Lampung.
 MISI Rakata Institute adalah untuk melaksanakan riset yang dapat diandalkan, independen dan nonpartisan dan untuk menyalurkan hasil-hasilnya ke pembuat-pembuat kebijakan, kalangan bisnis dan masyarakat sipil dalam rangka memperbaiki kualitas kebijakan-kebijakan publik di Indonesia. Kami juga mempunyai misi untuk mengedukasi masyarakat dalam masalah-masalah kebijakan yang mempengaruhi haja hidup mereka.

Struktur Organisasi Rakata Institute:
 Struktur Organisasi Rakata Institute terdiri atas Dewan Penasehat (Advisory Board) dan Dewan Pengurus (Excecutive Board).
 Dewan Pengurus terdiri dari Direktur Excecutive, Sekretaris, Bendahara, Kordinator Wilayah(SUMBAGSEL, Banten, JABODETABEK dan JABAR) dan dketua divisi-divisi (Divisi Analisis Statistik, Divisi Digitalisasi, dan Divisi Ekonomi Bisnis)
 Dewan Penasehat Rakata Institute saat ini yaitu: Eko Kuswanto, M.Si dan Rahmat Wahyudi, S.Si.
 Dewan Pengurus saat ini yaitu Direktur Excecutive (Iman Subasman, S.Si), Sekretaris (Andri Sattriawan), Bendahara (Yenny Noviyanti, S.Si)
 Kordinator Wilayah SUMBAGSEL (Loviga Merichan Akbar), JABODETABEK & banten (Denni Hermawan), JABAR (Siti Umayah, SE.M.Si)
 Ketua Divisi Analisis Statistik (Verry Andriawan, S.Stat), Ketua Divisi Digitalisasi (Supriyadi), dan Ketua Divisi Ekonomi Bisnis (Zainuddin)

 Telah berhasil memprediksi secara tepat beberapa hasil:
 1. Pilgub Lampung, September 2008
 2. Pilbup Lampung Utara, September 2008
 3. Pileg DPD & DPR RI dapil Lampung, April 2009
 4. Pilpres Wilayah Provinsi Lampung, Juli 2009
 5. Pilkada Bandar Lampung, Juni 2010
 6. Pilkada Lampung Selatan, Juni 2010
 7. Pilkada Lampung Timur, Juni 2010
 8. Pilkada Pesawaran, Juni 2010
 9. Pilkada Lampung Tengah, Agustus 2010
lanjutkan bro..

Minggu, 19 September 2010

panduan quick count

PADUAN MATERI QUICK COUNT

1. Pengertian QC

Quick count adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum, yang datanya diperoleh dari sampel di lapangan. Berbeda dengan poling, sampel tidak diperoleh dari para responden yang ditanyai satu per satu, melainkan... diperoleh dari hasil rekap resmi di lapangan.

Quick count adalah perhitungan secara cepat hasil pemilihan umum ( atau pemilihan kepala daerah) dengan menggunakan TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) sebagai sampel. Dengan quick count, hasil perhitungan suara bisa diketahui dua sampai tiga jam setelah perhitungan suara di TPS ditutup. Kecepatan ini bisa didapat karena dalam quick count kita tidak menghitung suara dari semua TPS, cukup dengan sampel TPS saja. Inilah salah satu sumbangan penting dunia ilmu pengetahuan, terutama statistik dalam politik. Jika penarikan sampel dilakukan dengan benar, prosedur pencatatan dilakukan dengan tepat, meski hanya memakai sampel TPS, hasil quick count akan sama dengan hasil Pemilu / Pilkada.

.

2. Kegunaan QC

Quick count semula dipakai untuk mengatasi kelemahan perhitungan suara yang berlangsung lama. Padahal kecepatan dan kepastian hasil siapa yang menang dalam Pemilu atau Pilkada penting diketahui secepat mungkin oleh publik. KPU / KPUD barangkali akan mengumumkan hasil Pemilu / Pilkada beberapa hari atau bahkan beberapa minggu kemudian. Selama proses itu, tensi politik akan terus tinggi. Quick count berguna untuk mendinginkan tensi politik itu agar publik bisa mulai kehidupan sehari-hari kembali. Hasil quick count tentulah akan punya dampak politik besar. Politisi, kandidat, media hingga masyarakat umum akan menunggu hasil quick count. Karena itu, quick count harus dilakukan dengan benar. Jika quick count dilakukan secara salah, dengan metodologi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, quick count justru bisa menimbulkan ”masalah” baru. Hasil quick count bisa jadi akan menjadi kontroversi yang tidak berkesudahan siapa pemenang Pemilu / Pilkada.

Kenapa Quick Count lebih Cepat dari KPU : Jawabannya sederhana KPU melakukan penghitungan secara menyeluruh sedangkan metode Quick Count mengambil data secara acak. Ibarat mencicipi makanan KPU mencicipi semua hidangan baru bisa memutuskan enak atau tidak sedangkan Quick Count cukup mencicipi satu sendok saja per porsi, tentu saja lebih cepat.

3. Penentuan Sampel

Pengertian sampel dan populasi

Populasi adalah keseluruhan induvidu yang ada dalam obyek penelitian. Menurut Andi Supagat, Populasi adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian atau penelaahan dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama. Populasi ada dua yaitu populasi terhingga dan populasi tak terhingga. Populasi terhinga adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan sebagai bahan kajian penelitian yang jumlahnya tertentu. Sedangkan populsi tak terhingga adalah sekumpulan obyek yang akan diteliti berjumlah terhingga banyaknya

Sampel adalah contoh, monster, representan atau wakil dari suatu populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, sampel ialah bagian dari populasi. Jadi yang dimaksud dengan sampel adalah jumlah obyek penelitian yang tidak diambil seluruhnya tetapi hanya sebagian saja atau yang dapat mewakili seluruh populasi tersebut.

Metode Sampel yang digunakan dalam QC ini yaitu Strata random sampling dan general random sampling . Strata random sampling adalah unit analisis dipilih mewakili strata populasi atau berdasarkan tingkatan kelas tertentu, misalnya tingkat provinsi, kabupaten/ kota dan kecamatan. General random sampling yaitu unit analisis dipilih secara acak dari sebuah populasi.misalnya pemilihan sampel di tingkat kelurahan dan TPS.

4. Teknik Penarikan Sampel

Menentukan X, Y dan Z

Keterangan :

Untuk quick count

P = probabilitas/peluang.

Contoh 1 :

Hitunglah jumlah sampel yang harus diambil untuk suatu penelitian mengenai pemilihan Umum Bupati, jika diketahui jumlah populasinya 500.000, tingkat kebenaran 99% dan tingkat kesalahan 0,5%?

Jawab :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :

Jadi jumlah sampel yang harus diteliti dalam penelitian tersebut adalah 60.000

Responden yang akan diteliti terdapat dalam unit TPS,sehingga jumlah TPS yang harus diamati merupakan hasil bagi antara jumlah sampel yang harus diteliti dengan jumlah pemilih yang hadir dan memilih dalam unit TPS tersebut.

Dari hasil perhitungan contoh diatas didapat jumlah sampel 60.000, apabila diasumsikan jumlah pemilih yang hadir dan memilih per unit TPS adalah 400 pemilih, sehingga jumlah unit TPSnya adalah :

TPS

Jika dalam penelitian ini kita ambil disuatu daerah yang terdiri dari 13 kecamatan maka pembagiannya sebagai berikut :

NO


KECAMATAN


JUMLAH PENDUDUK


JUMLAH TPS

1


A


37347


9

2


B


64075


16

3


C


41688


10

4


D


63174


16

5


E


50284


13

6


F


52273


13

7


G


41299


10

8


H


42766


11

9


I


73139


18

10


J


22167


5

11


K


25156


6

12


L


46829


12

13


M


42528


11

JUMLAH


602725


150

Contoh 2 :

Hitunglah jumlah sampel yang harus diambil untuk suatu penelitian mengenai pemilihan Umum Bupati, jika diketahui jumlah populasinya 1.000.000, tingkat kebenaran 99% dan tingkat kesalahan 0,5%?

Jawab :

Diketahui :

Ditanya :

Jawab :

Jadi jumlah sampel yang harus diteliti dalam penelitian tersebut adalah 60.000

Responden yang akan diteliti terdapat dalam unit TPS,sehingga jumlah TPS yang harus diamati merupakan hasil bagi antara jumlah sampel yang harus diteliti dengan jumlah pemilih yang hadir dan memilih dalam unit TPS tersebut.

Dari hasil perhitungan contoh diatas didapat jumlah sampel 60.000, apabila diasumsikan jumlah pemilih yang hadir dan memilih per unit TPS adalah 400 pemilih, sehingga jumlah unit TPSnya adalah :

TPS

Keterangan :

Dari kedua soal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk suatu daerah antara 1.000.000 dan 500.000, jumlah sampel yang akan kita ambil selisihnya hanya sedikit. Jadi dapat disimpulkan bahwa berapa pun jumlah penduduknya, sampel yang akan kita ambil pasti sama dengan syarat margin of eror dan confidence level harus sama sehingga jumlah penduduk tidak mempengaruhi jumlah sampel yang akan kita ambil.

5. Tabel Acak

Pengetian Dan Cara Membaca Tabel Acak.

Tabel acak adalah tabel yang berisikan angka angka tersusun secara acak dengan memiliki batasan batasan yang ditentukan oleh pembuat tabel acak, batasannya dapat dibuat ratusan, ribuan, hingga puluh ribuan dsb. Tabel acak ini dapat dibuat dari microsoft exel dengan sistem random. Cara membaca tabel acak yaitu dari kiri ke kanan perbaris sesuai dengan batasan yang kita ingin ambil untuk sampel.

Hal-hal yang harus dipersiapkan :

Alat dan Bahan :

· Buku Tulis

· Pena/ Pensil

· DPT(Daftar Pemilih Tetap)

· LAPTOP

· Tabel Acak

6. Membuat Kesimpulan Hasil Quick Count Competition Dan Presentasinya

Setelah sampel diambil, data telah didapat maka data tersebut disimpulkan sesuai dengan hasil QC, kemudian menentukan urutan setiap kandidat, ketepatan selisih antara QC dengan data hasil KPU dan kecepatan waktu.

7. Peraturan Penilaian Dalam QCC :

Pemenang ditentukan oleh juri berdasarkan beberapa aspek berikut :

1. Peserta dapat mengurutkan kedudukan para kandidat secara tepat sesuai dengan hasil Dewan Juri. Peserta yang tidak dapat mengurutkan kedudukan para kandidat secara tepat dinyatakan GAGAL / KALAH.

2. Peserta dapat menentukan selisih dari jumlah selisih antara hasil QC dengan Dewan Juri. Peserta yang memiliki tingkat selisih yang lebih kecil dari peserta lain dinyatakan menang. Peserta yang memiliki tingkat selisih yang lebih besar dari peserta lain dinyatakan GAGAL/ KALAH.

3. Jika masih terdapat peserta yang imbang dari no 1 dan 2, maka penilaian terakhir yaitu kecepatan dalam QC. Peserta yang berhasil menyimpulkan hasil QC-nya dengan cepat dan tepat dinyatakan MENANG.

4. jika terdapat kecurangan atau hal hal yang tidak sesuai dengan peraturan yang dilakukan peserta. Maka peserta tersebut dinyatakan TERDISKUASLIFIKASI.

lanjutkan bro..